KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunianya kepada kami sehingga saya dapat menyelesaikan makalah landasan
psikologi sosial.
Makalah ini berisi
tentang penjelasan-penjelasan mengenai program pengajaran remedial yang berisi tentang pengertian
pengajaran remedial, tujuan dari adanya program remedial, fungsi dari program
pengajaran remedial serta bagaimana prosedur pelaksaan program pengajaran
remedial tersebut.
Maka dari itulah saya
mencoba untuk membuat makalah ini dengan sebaik mungkin agar dapat bermanfaat untuk masyarakat
pada umumnya dan bisa menambah referensi informasi bagi pembacanya tentang bagaimana program pengajaran remedial yang
dilaksanakan oleh para guru sebagai tenaga kependidikan.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan makalah ini dari awal sampai
akhir. Adapun kurang lebihnya kami mohon maaf.
Wates, 23 Mei 2014
Penulis,
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam proses belajar mengajar di suatu institusi
pendidikan, masing-masing individu memiliki caranya masing-masing untuk
memperoleh hasil yang maksimal dalam belajar. Beberapa ketrampilan belajar pun
dipakai guna memenuhi tujuan dari pendidikan tersebut. Namun tidak jarang
seorang siswa mengalami kesulitan belajar yang dipengaruhi oleh beberapa factor
yang mengganggu dirinya dalam belajar. Banyak peserta
didik yang mengalami kesulitan dalam belajar misalnya tidak mampu menyerap
bahan pembelajaran dengan baik, tidak dapat konsentrasi dalam belajar, tidak
mampu mengerjakan tes dan sebagainya.
Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti itu
akan memiliki resiko hasil yang didapatkan dari belajar kurang maksimal. Dalam
rangka membantu peserta didik mencapai standar isi dan standar kompetensi
lulusan, pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu diusahakan agar interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan kesempatan yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik. Untuk mengatasi masalah-masalah belajar tersebut, setiap
satuan pendidikan perlu menyelenggarakan program pembelajaran remedial atau
perbaikan.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian program pengajaran remedial?
2.
Bagaimana
prinsip program pengajaran remedial?
3.
Apa
fungsi dari program pengajaran remedial?
4.
Bagaimana
pendekatan-pendekatan dalam program pengajaran remedial?
5.
Bagaimana
prosedur yang dipakai oleh seorang konselor dalam pelaksanaan program
pengajaran remedial?
6.
Bagaimana
waktu yang tepat dalam pelaksaan program pengajaran remedial?
1.3 Tujuan
1.
Agar
mahasiswa mengetahui pengertian dari program pengajaran remedial.
2.
Agar
mahasiswa mengetahui prinsip dari program pengajaran remedial.
3.
Agar
mahasiswa mengetahui fungsi dari program pengajaran remedial.
4.
Agar
mahasiswa mengetahui pendekatan yang dipakai dalam pengajaran remedial.
5.
Agar
mahasiswa sebagai calon konselor atau tenaga kependidikan mengetahui alur
pelaksaan program pengajaran remedial.
6.
Agar
mahasiswa sebagai calon konselor atau tenaga kependidikan mengetahui kapan
pelaksaan waktu yang tepat dalam pemberian program pengajaran remedial.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Program pengajaran Remedial
Menurut Makmun (2000), pengajaran
perbaikan (remidial teching) pada dasarnya adalah
upaya guru (baik dengan kerjasama dengan pihak lain atau tidak) untuk
menciptakan suatu situasi yang memungkinkan individu atau kelompok siswa supaya
dapat memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang diharapkan. Pengajaran remidi
diberikan guru kepada siswa yang memiliki prestasi atau kinerja belajar yang berada di bawah
persyaratan minimal atau standar kelulusan minimal. Oleh karena itu,
pengajaran remidi diajakan dengan tujuan untuk membantu siswa yang memiliki
prestasi atau kinerja belajar yang masih berada di bawah standar inimal
sehingga mampu mencapai standar minimal.
2.2 Prinsip Program Pengajaran Remidial
Pembelajaran
remedial merupakan pemberian perlakuan
khusus terhadap peserta didik yang mengalami hambatan dalam kegiatan
belajarnya. Hambatan yang terjadi dapat berupa kurangnya pengetahuan dan
keterampilan prasyarat atau lambat dalam mecapai kompetensi. Beberapa prinsip
yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran remedial sesuai dengan sifatnya
sebagai pelayanan khusus antara lain:
1.
Adaptif
Setiap peserta didik memiliki keunikan sendiri-sendiri. Oleh karena
itu program pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk
belajar sesuai dengan kecepatan, kesempatan, dan gaya belajar masing-masing.
Dengan kata lain, pembelajaran remedial harus mengakomodasi perbedaan
individual peserta didik.
2.
Interaktif
Pembelajaran remedial hendaknya
memungkinkan peserta didik untuk secara intensif berinteraksi dengan pendidik
dan sumber belajar yang tersedia. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa
kegiatan belajar peserta didik yang bersifat perbaikan perlu selalu mendapatkan
monitoring dan pengawasan agar diketahui kemajuan belajarnya. Jika dijumpai
adanya peserta didik yang mengalami kesulitan segera diberikan bantuan.
3.
Fleksibilitas dalam Metode Pembelajaran dan Penilaian
Sejalan dengan sifat keunikan dan kesulitan belajar peserta didik
yang berbeda-beda, maka dalam pembelajaran remedial perlu digunakan berbagai
metode mengajar dan metode penilaian yang sesuai dengan karakteristik peserta
didik.
4.
Pemberian Umpan Balik Sesegera Mungkin
Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta didik
mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin. Umpan balik
dapat bersifat korektif maupun konfirmatif. Dengan sesegera mungkin memberikan
umpan balik dapat dihindari kekeliruan belajar yang berlarut-larut yang dialami
peserta didik.
5.
Kesinambungan dan Ketersediaan dalam Pemberian Pelayanan
Program pembelajaran reguler dengan pembelajaran remedial merupakan
satu kesatuan, dengan demikian program pembelajaran reguler dengan remedial
harus berkesinambungan dan programnya selalu tersedia agar setiap saat peserta
didik dapat mengaksesnya sesuai dengan kesempatan masing-masing.
2.3 Fungsi Program Pengajaran Remidial
Pengajaran remedial merupakan bagian terpenting dari
keseluruhan proses pembelajaran yang memiliki banyak fungsi dalam membantu
pesera didik dalam belajar, antara lain :
Ø
Fungsi Korektif, adalah usaha untuk memperbaiki atau meninjau kembali
hal-hal yang dianggap keliru.
Ø
Fungsi Pemahaman, dalam program pengajaran remedial terjadi proses
pemahaman terhadap peserta didik baik dari guru, pembimbing maupun peserta
didik itu sendiri.
Ø
Fungsi Penyesuaian, dalam program pengaharan remedial peserta didik
dibantu untuk belajar sesuai dengan keadaan dan
kemampuan yang dimiliki sehingga tidak merupakan beban bagi peserta didik.
Ø
Fungsi Pengayaan, dalam pengajaran remedial guru berusaha membantu
peserta didik dalam mengatasi kesulitan belajar dengan menyediakan atau
menambah berbagai materi pengajaran yang tidak atau belum disampaikan dalam
pengajaran biasa.
Ø
Fungsi Akselerasi, dalam pengajaran remedial guru berusaha mempercepat
pengajaran dengan menambah frekuensi pertemuan dan materi pengajaran.
Ø
Fungsi Tarapeutik, dalam pengajaran remedial mengandung unsure
tarapeutik karena secara langsung atau tidak langsung
berusaha menyembuhkan beberapa gangguan atau hambatan peserta didik.
2.4 Pendekatan-Pendekatan dalam Pengajaran Remedial
1. Pendekatan kuratif dalam pengajaran remedial
Pendekatan ini dilakukan setelah program pembelajaran yang pokok selesai dilaksanakan dan dievaluasi, guru akan menjumpai beberapa bagian dari peserta didik yang tidak mampu menguasai seluruh bahan yang disampaikan. Pelaksanaan pendekatan kuratif adalah sebagai berikut :
a. Pengulangan (repetition), dapat dilakukan setiap akhir jam pertemuan, akhir unit pelajaran atau setiap pokok bahasan.
Pendekatan ini dilakukan setelah program pembelajaran yang pokok selesai dilaksanakan dan dievaluasi, guru akan menjumpai beberapa bagian dari peserta didik yang tidak mampu menguasai seluruh bahan yang disampaikan. Pelaksanaan pendekatan kuratif adalah sebagai berikut :
a. Pengulangan (repetition), dapat dilakukan setiap akhir jam pertemuan, akhir unit pelajaran atau setiap pokok bahasan.
b.
Pengayaan/Pengukuran
Layanan ini dikenakan pada siswa yang kelemahannya
ringan dan secara akademik mungkin termasuk berbakat dengan cara :
-
Pemberian
tugas/pekerjaan rumah
-
Pemberian
tugas/soal dikerjakan di kelas
c. Percepatan/Akselerasi
Layanan ini dikenakan pada siswa yang berbakat tapi
menunjukkan kesulitan psikososial (ego emosional).
-
Bila
ternyata keseluruhan bidang studi unggul dibadingkan kelompoknya dapat
dinaikkan ke tingkat yang lebih tinggi.
-
Bila
hanya beberapa bidang studi untuk bidang studi ini dapat diteruskan (maju
berkelanjutan/continous program).
2) Pendekatan preventif dalam pengajaran remedial
Pendekatan preventif diberikan kepada peserta didik yang diduga akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan program yang akan ditempuh. Guru meng-klasifikasikan kemampuan siswa didik menjadi tiga golongan, yaitu peserta didik yang mampu menyelesaikan program sesuai waktu yang ditentukan, peserta didik yangdiperkirakan akan mampu menyelesaikan program lebih cepat dari waktu yang ditentukan, dan peserta didik yang tidak dapat menyelesaikan program sesuai waktu yang ditentukan.Sesuai penggolongan tersebut maka teknik layanan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Kelompok belajar homogen, dalam kelompok ini peserta didik diberi pelajaran, waktu, dan tes yang sama.
b. Kelompok individual, pengajaran disesuaikan dengan keadaan peserta didik, sehingga setiap peserta didik mempunyai program tersendiri.
Pendekatan preventif diberikan kepada peserta didik yang diduga akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan program yang akan ditempuh. Guru meng-klasifikasikan kemampuan siswa didik menjadi tiga golongan, yaitu peserta didik yang mampu menyelesaikan program sesuai waktu yang ditentukan, peserta didik yangdiperkirakan akan mampu menyelesaikan program lebih cepat dari waktu yang ditentukan, dan peserta didik yang tidak dapat menyelesaikan program sesuai waktu yang ditentukan.Sesuai penggolongan tersebut maka teknik layanan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Kelompok belajar homogen, dalam kelompok ini peserta didik diberi pelajaran, waktu, dan tes yang sama.
b. Kelompok individual, pengajaran disesuaikan dengan keadaan peserta didik, sehingga setiap peserta didik mempunyai program tersendiri.
c. Layanan pengajaran dengan kelas khusus, peserta didik mengikuti program pembelajaran yang sama dalam satu kelas. Peserta yang mengalami kesulitan dalam bidang tertentu disediakan kelas khusus remedial. Bagi yang cepat belajarnya disediakan program pengayaan.
3) Pendekatan pengembangan dalam pengajaran remedial
Pengajaran remedial yang bersifat pengembangan merupakan upaya diagnostik yang dilakukan guru selama berlangsungnya pembelajaran. Sasarannya agar peserta didik dapat segera mengatasi hambatan-hambatan yang dialami selama mengikuti pembelajaran.
2.5 Alur Pelaksanaan Program Pengajaran Remedial
Pengajaran
remidi dari sisi konselor dilakukan dalam alur sebagai berikut :
a. Konselor
mengidentifikasi siswa yang memiliki kinerja atau prestasi belajar yang kurang
dari standar minimal. Identifikasi diarahkan untuk mencari siswa-siwa yang
mengalami kinerja di bawah kriteria yang diharapkan.
b. Telaah
kasus dilakukan untuk mengkaji
dan mendalami lebih lanjut berbagai informasi dan data yang relevan dengan
kesulitan belajar atau kinerja belajar yang rendah. Baik tahap pertama maupun
kedua dapat dilakukan dengan menggunakan prosedur diagnosa kesulitan belajar.
c. Penyusunan
dan pemilihan alternatif tindakan. Pengembangan alternatif tindakan didasarkan
atas hasil penelaahan kasus yang dihadapi siswa. Kegiatan pengajaran remidi
muncul ketika ada keputusan alih tangan atau referal siswa kepada guru untuk
mendapatkan pengajaran remidi.
d. 1)
Siswa diberi pelayanan bimbungan yang lain untuk membantu meningkatkan kinerja
belajarnya.
2)
jika muncul kebutuhan untuk referal dalam rangka mendapatkan pengajaran remidi,
konselor malukan referal tersebut dengan persetujuan konseli atau siswa.
e. Setelah
seluruh tindakan yang diperlukan dilaksanakan (baik layanan dari konselor
maupun layanan pengajaran remidi dari guru) diadakan pengukuran kembali tentang
kinerja siswa dalam belajar
f. Jika
masih diperlukan, siswa dapat diberikan tugas tambahan.
g. Siswa
memiliki prestasi belajar yang memenuhi standar belajar minimal.
2.6 Waktu Pelaksanaan Program Pengajaran Remedial
Pembelajaran remedial dapat diberikan setelah peserta didik
mempelajari KD tertentu. Namun karena dalam setiap SK terdapat beberapa KD,
maka terlalu sulit bagi pendidik untuk melaksanakan pembelajaran remedial
setiap selesai mempelajari KD tertentu. Mengingat indikator keberhasilan
belajar peserta didik adalah tingkat ketuntasan dalam mencapai SK yang terdiri
dari beberapa KD, maka pembelajaran remedial dapat juga diberikan setelah
peserta didik menempuh tes SK yang terdiri dari beberapa KD. Hal ini didasarkan
atas pertimbangan bahwa SK merupakan satu kebulatan kemampuan yang terdiri dari
beberapa KD. Mereka yang belum mencapai penguasaan SK tertentu perlu mengikuti
program pembelajaran remedial.
Hasil belajar yang menunjukkan tingkat pencapaian kompetensi melalui
penilaian diperoleh dari penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses
diperoleh melalui postes, tes kinerja, observasi dan lain-lain. Sedangkan
penilaian hasil diperoleh melalui ulangan harian, ulangan tengah semester dan
ulangan akhir semester.
BAB III
PENUTUP
1.1
Simpulan
-
Pengajaran perbaikan (remidial
teching) pada dasarnya adalah upaya guru (baik dengan kerjasama dengan pihak
lain atau tidak) untuk menciptakan suatu situasi yang memungkinkan individu
atau kelompok siswa supaya dapat memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang
diharapkan.
-
Beberapa prinsip dalam
program pengajaran remedial adalah : Adaptif, Interaktif, Fleksibilitas, Pemberian
Umpan Balik Sesegera mungkin dan Kesinambungan dan Ketersediaan dalam
Pemberian Pelayanan.
-
Beberapa
fungsi dari program pengajaran remedial adalah : Fungsi Korektif, Fungsi
Pemahaman, Fungsi Penyesuaian, Fungsi Pengayaan, Fungsi Akselerasi dan Fungsi
Tarapeutik.
-
Berbagai
pendekatan juga dipakai oleh guru atau tenaga kependidikan dalam rangka
melkasanakan program remedial.
-
Dalam program
pengajaran remedial juga terdapat alur yang
harus dipakai oleh seorang konselor dalam membantu peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2008. Psikologi
Belajar. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Anonim. 2010. Bahan Ajar Bimbingan dan Konseling Belajar. UNNES
PRESS : Semarang.
Depdiknas.
2008. System Penilaian KTSP : Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran Perbaikan.
Mukhtar dan
Rusmini, 2005. Pengajaran Remedial. Jakarta: Nimas Multima.